PERSIB ONLINE official blog | Members area : Register | Sign in

Antara Tuhan ,Kami & Persib Bandung.

Rabu, 08 Februari 2012

Share this history on :
Penulis: Muhammad Rijal Badru Salim – @zalrijal 
Karena Tuhan, kami (&) Persib orang tua-ku mengernyitkan dahi! Awalnya ibu saya yang menemukan Tuhan,
Kemudian sepertinya ada obrolan kecil dengan bapa.
Selepas solat maghrib tepat di ruang tamu dia menunjukan baju dan stiker koleksiku bertuliskan “TUHAN KAMI PERSIB”. Apa-apaan ini, Zal?dengan dahi mengkerut, bersama kharismanya bapa terhormat menanya.
Ooooh, itu toh? !@#$%^&*)(*&^%$#@!^$^ sempat bingung menjelaskanya!
Sebenarnya tulisan di stiker itu “Tuhan Kami (&) Persib. Hanya saja tanda (&) memang agak samar sehingga nampak TUHAN KAMI PERSIB.
Saya cinta Persib, Saya Mau Persib Juara! Singkat penuh harap jawab saya ketika itu.
Ada beberapa nilai yang terkandung dalam tulisan yang menjadi jargon utama persahabatan kita sebagai mahasiswa di salah satu universitas berlabelkan Islam yang secara bersama-sama kita cinta PERSIB, kita ingin PERSIB juara. Nilai historis, nilai teleologis dan nilai filosofis terkandung di dalamnya melalui pemaknaan yang melenyapkan geramnya orang tua yang sempat menyangka Tuhan kami Persib.
Nilai Historis
Sekian banyak universitas berdiri di Bandung, berbanding lurus dengan jumlah mahasiswa yang mengagumi secara lahiri dan bathini akan eksistensi Persib sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia. Dan kami adalah salah satu kumpulan dari mahasiswa itu, mahasiswa dari universitas Islam yang cinta Persib.
Kesan nama salah satu agama sangat melekat pada kami di kalangan mahasiswa dari universitas lain yang sama-sama berjiwa dan beraga yang tali-menali pada PERSIB. Hal itulah yang menyebabkan jika kita menemukan hal-hal yang berkaitan dengan nilai keagamaan, barang pasti berlabuh kepada kita sebagai objeknya dan tak langka menjadi guyonan diantara kita. Dan kejadian itu terjadi berkali-kali selama kita nonton bareng ke stadion atau saat melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan Persib. Contoh saja kemarin seusai pertandingan bergengsi antara Persib vs Persija, di parkiran kita ada wanita yang menurut saya dia kerasukan setan (kasurupan). Semua bobotoh di sana kebingungan karena memang tak ada yang tau-menau untuk mengatasi hal ghaib seperti itu dan akhirnya lagi-lagi kita yang identik dengan keislaman dituntut bisa menyembuhkanya, meskipun akhirnya bisa sadar bukan karena kita tapi karena penduduk orang sana yang mungkin dia ahli ghaib.
Guyonan itu tak lewat begitu saja, tak berlalu tanpa kesan istimewa yang melahirkan ide TUHAN, mengantarkan identitas universitas kita nampak harus di tonjolkan. “ISLAM”. Salah satu agama yang di dalamnya ada kitab suci ada nabi, ada ummat dan yang paling utama adalah adanya TUHAN yang di imani. Dari situ kita memutuskan untuk mengangkat Tuhan sebagai salah satu kata dalam jargon utama kami. Dari VIKING UIN Bandung, lahirlah TUHAN, KAMI & PERSIB.
Nilai Teleologis
Tak beragam tujuan atau maksud kita, hanya ingin PERSIB JUARA berpesan melalui TUHAN, KAMI & PERSIB. Lebih dalam tujuan ini adalah harapan, lewat tatanan bahasa yang bermakna do’a atas nama cinta, yaaah cinta, cinta kami pada PERSIB!
Nilai Filosofis
Ada beberapa nilai pembenaran atas jargon kami yang mungkin bagi sebagian orang itu biasa-biasa saja, tapi nyatanya tak seperti itu. Sungguh bagi kami terdapat nilai pembenaran, tak sedikitpun menjadikan jargon tersebut suatu guyonan.
TUHAN, kita tidak berbicara banyak seperti Karen Amstrong dalam The History of God, atau William Craigh melalui Kalam Cosmological Argument atau bahkan seperti Al-Ghazali dengan karyanya Tahafut Al-falasifah dan Tahafut At-tahafut-nya Ibn Rusydi dengan teori 3 macam wujud (eksistensi), tapi yang pasti secara sistematis kita menyebut TUHAN diawal, itu berarti Tuhan adalah segalanya, maha segala, kuasa segala, hendak segala, punya segala, Dia segalanya. Ketika kompetisi dibuka, ketika peluit wasit ditiup tanda pertandingan dimulai, saat itu kita membuka tabir harapan, menggeraikan permohonan untuk kemenangannya dan menyeru: Tuhan. Sepakbola adalah permainan, pas menang kita bersyukur memanggil: Tuhan (Alhamdulillah, Gusti, Persib meunang). Pas kalah kita tetap berkeluh memanggil: Tuhan (Gusti naha eleh deui?). Do’a, puji dan syukur pada Tuhan, karena-Nya kita punya kekuatan untuk tetap memangku rasa bangga pada Persib, melangkahkan kaki ke stadion untuk mendukung Persib. Berjingkrak, bernyanyi dan bersorak untuk memecut semangat pemain Persib, kami yakin itu adalah anugerah kehendak dan kekuasaan Tuhan. Kami yakin keinginan atau bisikan hati untuk mendukung Persib tak akan pernah ada, tanpa kehendak dan kuasa-Nya. Itulah TUHAN, KAMI, (&) PERSIB.
KAMI, nah disini kita menyeimbangkan antara hakikat (ketuhanan yang bersifat transcendental) dengan Syari’at (nilai kemanusiaan yang ada di dunia empiris). Hal ini semacam kita berdiri pada pemahaman al-asy’ariyah yang berada antara pemahaman Jabariyah dan Qodariyah. Tuhan Maha Kuasa dan manusia maha rencana, kenyataan manusia diberi sejumlah kemampuan, keahlian dan kehandalan; di mana setiap Kami diserukan untuk bekerja sepenuh tenaga dan berdo’a seikhlas hati supaya dapat mencapai angan, merenggut kemenangan di setiap pertandingan, bernyanyi berjingkrak untuk membakar semangat. Secara layak dalam usaha dan do’a Kami yang berada dalam cintanya kepada Persib demi menggapai satu harapan bertahta sebagai sang juara. Cita-cita dan harapan itu akan tetap dan selalu ada.
PERSIB, terima kasih telah menjadi sarana bagi Kami untuk tetap berdo’a dan bersyukur pada Tuhan. Terima kasih telah menjadi tali bagi silaturahmi kami. Bagiku indah nilai pembenaran keterpaduan antara TUHAN, KAMI (&) PERSIB.
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI.
Pada Persib kami berbakti, pada Tuhan kami mengabdi!
Semoga semua yang kita lakukan untuk Persib adalah kebaikan. Amin.
Penulis adalah mahasiswa strata 1 hukum UIN Bandung, strata 2 Magister ilmu hukum Unpad. Pengurus VIKING UIN Bandung. ( IZP )
sepert di kutip : simamaung
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

1 komentar:

ETOSHU Blogspot mengatakan...

Hebat kang...tahh kitu baru bobotoh SeJati,
Mendukung PERSIb dengan Kreativitas,,
Loyalitas dan dedikasi tinggi !!

Posting Komentar

Artikel Populer